Suatu hari, KH. Kholil Bangkalan diminta untuk
memimpin tahlil di kediaman seorang warga. Sampai di rumah shohibul hajat,
Kiyai Kholil memimpin jalannya acara. Tetapi ada yang ganjil, setelah salam
beliau hanya membacakan kalimat thoyibah “Laa ilaaha illallaah” sekali saja.
Lantas salam dan pulang. Padahal oleh pemilik rumah beliau diberi berkat dengan
ukuran kardus yang cukup besar.
Melihat kejadian itu istri pemilik rumah marah-marah kepada suaminya. Jika
pemberian berkat untuk Kiyai Kholil dengan bacaan tahlil tidak sebanding.
Akhirnya si istri meminta suaminya untuk mendatangi kediaman beliau. Sampai di
rumah Kiyai kemudian lelaki tersebut menjelaskan maksud kedatangannya.
Lelaki : “Maaf Kiyai, kehadiran saya kesini atas permintaan istri saya. Dia
merasa ganjil dengan tahlil yang Kiyai pimpin tadi.”
Kiyai : “Pantas saja sampai rumah ketika berkat mau dibuka oleh istri, saya
melarangnya. Akhirnya saya pun menaruhnya di atas almari.”
Untuk menjelaskan keganjilan itu, Kiyai Kholil mengambil timbangan, kemudian
beliau menimbang selembar kertas bertuliskan kalimat thoyibah dan berkat.
Subhanallah, setelah ditimbang, ternyata berat menuju selembar kertas yang
bertuliskan kalimat thoyibah.
Kiyai : “Makanya, saya hanya membacakan satu kalimat tahlil saja. Karena bacaan
itu sudah cukup untuk bingkisan ahli kuburmu. Beratnya pun melebihi berkat yang
anda berikan kepadaku.”
Lelaki : ?????
Jangan
pernah meremehkan kalimah thoyyibah dan jangan pernah perhitungan dalam
sedekah. Apa yang engkau berikan kepada orang lain belum tentu lebih baik dari
apa yang telah kau terima dari mereka. Amal kebaikan ibarat tubuh, keikhlasan
ibarat jiwanya. Jadi beramal tanpa keikhlasan laksana tubuh yang tak berjiwa
alias mayat hidup. ---Humor
Islam Ala Santi Fb fanspage---
Karomah Tahlil KH Kholil